Hal tersebut kini menjadi sorotan dan kritikan dari Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) DPC Sukabumi Raya.
Setelah Pengurus AWIBB bertemu dengan Kadis Pendidikan Kabupaten Sukabumi, menurut Erik bahwa pihak Dinas baru merespon dan akan memanggil unsur Sekolah serta Pengawas bina SD
"Selama ini kinerja Dinas serta unsur dibawahnya diduga sering melakukan manipulasi data, sehingga bangunan yang hancur tahunan saja lepas dari pengawasan," Ujarnya.
"Sangat menyayangkan kenapa sampai terjadi ketidak singkronan Dapodik yang masuk ke instansi Dinas Pendidikan dengan fakta yang ada dilapangan. Seharusnya operator sekolah profesional dalam memberikan data laporan di Dapodik itu apa adanya saja, jangan direkayasa. Saya akan memanggil unsur sekolah serta pengawas bina SD untuk memberikan teguran baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan aturan. Mengenai prihal realisasi perbaikan bangunan SDN Girijaya 2 Cidahu Girijaya akan dilaksanakan dianggaran tahun 2025 nanti, sementara ini saya menunggu keputusan RKPD dari Bapeda,"Pungkas Eka Nandang, Jumat (27/12/2024).
"Menurut keterangan dari pak Agus selaku Kabid SD bahwa alhamdulillah pengajuan perbaikan SDN Girijaya 2 sudah jadi prioritas utama dan akan direalisasi ditahun 2025, Tutur Aswaludin, Kamis (26/12/2024).
"Saya sudah memberikan arahan pada pihak SDN Girijaya 2 agar membuat laporan di Dapodik harus sesuai apa adanya. Mungkin karena oprator sekolah ada keterbatasan pengetahuan mengenai analisa infrastruktur, jadi dia tidak paham, dan saya cukup terkejut juga setelah tahu bahwa di Dapodik sekolah tersebut baik-baik saja, padahal kondisinya rusak. Kontrol sosial AWIBB DPC Sukabumi Raya mengingatkan kami dan mendorong pengajuan perbaikan SDN Girijaya 2, dan Alhamdulillah akan segera direalisasi ditahun 2025," Pungkas Nurbaeti.
Red. Tim
Sumber: Humas AWIBB DPC Sukabumi Raya
Published: Khondoy Soja