Penjaga Toko Obat Tramadol dan Eximer Sebut Nama Bos Hendra Sudah Koordinasi

Penjaga Toko Obat Tramadol dan Eximer Sebut Nama Bos Hendra Sudah Koordinasi

DELIK HUKUM
Sabtu, 24 Agustus 2024



Tangerang Selatan, MEDIA DELIK HUKUM - Penjaga toko obat keras golongan G jenis Tramadol dan eximer menyebutkan nama bos obatnya bernama Hendra dan untuk yang di lapangannya, penjaga toko yang di wilayah legok, menyebutkan nama seorang perempuan yaitu Siti.

Menurut penjaga toko bahwa Hendra selaku Bos bahwasanya sudah berkoordinasi untuk wilayah Tangerang Selatan, sehingga dirinya selaku penjaga toko obat tramadol dan eximer tidak merasa takut ataupun was-was jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 


" Toko ini milik Bos Hendra, dan bos Hendra lah yang koordinasi ke sana ke sini untuk di Tangsel, dan untuk yang di lapangannya yang biasa membereskan permasalahan namanya Ibu Siti," ucap penjaga toko, Jumat (23/8/2024).

Menurut pengakuan penjaga toko bahwa dirinya bekerja baru satu bulan. 

" Saya bekerja di Bos Hendra baru 1 bulan, jadi saya belum tahu menahu yang saya tahu hanya pemilik toko dan koordinator lapangannya saja," ujarnya. 

Di tempat terpisah Maulana selaku aktivis Banten mengatakan bahwa, sebelumnya toko obat Tramadol dan eximer di Tangerang Selatan di bemperi oleh Mukhlis dan orang lapangannya situ.

" Beberapa bulan yang lalu bemper toko obat yang bernama Mukhlis pernah diciduk oleh aparat penegak hukum dan sempat dilepaskan, kemudian toko itu buka kembali, mungkin ini hanya soal nama saja yang ia ganti, dulu namanya Mukhlis, sekarang penjaga toko menyebutkan nama bos Hendra, tetapi nama koordinatornya di lapangan masih tetap bernama Siti, artinya masih lingkaran itu-itu saja yang bermain di mafia obat keras Tramadol dan eximer yang ilegal," ucapnya. 

Menurut Maulana satu minggu yang lalu dirinya sempat investigasi ke wilayah Tangerang Selatan dan menemukan belasan toko yang menjual obat keras Tramadol dan excimer. 

" Saya sempat minggu yang lalu investigasi terkait maraknya peredaran obat keras golongan G jenis Tramadol dan eximer di Tangerang Selatan, dan saya menemukan beberapa titik lokasi peredaran obat ilegal tersebut," ucap Maulana.

Maulana juga menyampaikan bahwa dirinya sudah memberikan tembusan kepada aparat penegak hukum Polres Tangerang Selatan terkait beredarnya toko obat tersebut. 

" Saya sudah memberitahu kepada pihak kepolisian Tangerang Selatan, namun sampai saat ini WhatsApp saya tidak mendapatkan balasan apapun," ujar Maulana.

Maulana menyebutkan bahwa jika memang toko obat yang berada di Tangerang Selatan tidak ada koordinasi dengan aparat penegak hukum mungkin toko tersebut sudah di bumi hanguskan.

" namun di sini saya sempat ragu dengan menjamurnya toko obat di Tangerang Selatan, sampai-sampai toko-toko yang berada di wilayah tersebut semakin meluas serta menjual secara terbuka, yang artinya ada dugaan besar kemungkinan bahwa memang Bos toko obat memang ada koordinasi dengan aparat penegak hukum," cetus Maulana.

Sampai beritanya terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi. 

Red. Imanuddin