KABUPATEN TANGERANG, MEDIA DELIK HUKUM - Berdasarkan Survei Index Politica Bakal Calon (Balon) Bupati Kabupaten Tangerang pada Pilkada 2024 nanti menunjukkan tanda - tanda peningkatan pada diri H. Zulkarnain (Ket.Pemuda Pancasila) dari jalur Independen bakal menjadi penantang serius bagi H.Mad Romli (Ket.DPD Partai Golkar Kab.Tangerang) dan Drs.H.Moch. Maesyal Rasyid (Sekda) yang juga ikut menjadi Bacabup jalur Partai politik.
Dari hasil Survei Index Politica kini telah menunjukan elektabilitas Bacabup Tangerang, H.Zulkarnain masuk dalam jajaran Tiga besar setelah H.Mad Romli dan Drs.H.Moch. Maesyal Rasyid dari total 9 nama Bacabup yang masuk dalam bursa Survei tersebut.
“Artinya Elektabilitas H. Mad Romli 39,67 persen, Drs.H.Moch Maesyal 31,40 persen dan H. Zulkarnain 26,17 persen. Dengan catatan Undecides Voter (tidak memilih) 30,86 persen dimasukan,” kata Direktur Eksekutif IndexPolitica Hasrul Harahab saat berlangsungnya konferensi pers di Serpong, Selasa kemarin (14/05/2024).
Menurutnya, Survei ini dilakukannya sejak tanggal 2 - 8 Mei 2024 dengan Metode Slovin dengan Margin Error 2 Persen sampai 5 Persen yang disebar di 29 Kecamatan secara proposional dengan 1.200 Responden," ungkapnya.
“Seluruh Kecamatan disurvei secara proporsional, sedangkan jumlah sampel akan disebar merata sesuai dengan komposisi penduduk di masing - masing Kecamatan sampai dengan Desa/Kelurahan,” jelasnya.
Tak hanya itu, popularitas dari 9 nama bacabup yang disurvei menunjukan H.Mad Romli mantan Wakil Bupati Tangerang meraih 46,67 persen popularitas, berbeda tipis dengan Drs.H. Moch. Maesyal Rasyid yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang yang meraih 46,10 Persen.
Namun yang menarik nama Zulkarnain yang juga saat ini sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Tangerang juga meraih popularitas 35,34 Persen.
Ia juga menuturkan perubahan hasil Survei saat ini tidak menutup kemungkinan bisa berubah. Apalagi perhelatan Pilkada serentak terhitung masih ada waktu Enam bulan kedepan,"ungkapnya.
“Intinya semua masih ada kemungkinan bisa berubah, bagaimana setiap kandidat memiliki strategi menarik suara pemilih,” ujarnya mengakhiri.
(Ariyanto)