Kantor Pemasaran Cikande Modern di Demo Masyarakat Namboilir

Kantor Pemasaran Cikande Modern di Demo Masyarakat Namboilir

DELIK HUKUM
Rabu, 15 Mei 2024



Kabupaten Serang, MEDIA DELIK HUKUM - Warga Desa Namboilir geruduk kantor pemasaran Cikande Modern menuntut kerjasama pengelolaan parkiran di Jl.Raya Jakarta-serang, Kawasan Industri Cikande Modern, Desa Namboilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

" Jika mediasi tidak ada keputusan, kita akan tetap bertahan di depan kantor perusahaan," ucap korlap aksi damai.

Untuk sementara ini aksi damai didepan kantor pemasaran aman dan terkendali, massa masih menunggu keputusan dari pihak pemasaran.


" Aksi ini bukan untuk kepentingan pribadi akan tetapi untuk kepentingan bersama, dulu dikawasan ini adalah wilayah pertanian dan kita mendapatkan penghasilan dari panen raya, dan sekarang persawahan sudah menjadi gedung perusahaan, namun disayangkan setelah menjadi perusahaan, warga lingkungan hanya menjadi penonton, kami memohon bukan mencuri, kami ingin bermitra dengan pihak pemasaran bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan tujuan kami ini untuk kepentingan umum," ucap korlap.

Menurut warga bahwa pihak pemasaran cikande modern tidak memiliki hati nurani.

" Masyarakat saat ini memohon kepada pihak modern untuk mengabulkan permohonan agar dapat bekerjasama dengan baik, dulu pihak pemasaran awalnya memohon kepada masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan dan saat ini pihak Namboilir meminta kejelasan yang positif dari pihak pemasaran," ujar korlap.

Ditempat yang sama menurut David selaku perwakilan awak media di ruang mediasi mengatakan bahwa tuntutan masyarakat Namboilir ditolak.

" Modern tetap dengan pendiriannya dan menolak pihak Namboilir untuk mengelola parkiran," ucapnya 

" lahan Parkir dan fendor-fendor tetep di kelola oleh pihak modern, akan tetapi pihak modern ngebuka untuk masyarakat Nambo ilir sebagai karyawannya," ujarnya.

Sementara Sekdes Nambo ilir menolak, tawaran dari pihak modern

Sampai berita ini terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi.

Red. Khondoy Soja.