MEDIA DELIK HUKUM.COM - Kali ini kita tulis sebagai catatan perjalanan mengamati dunia mafia Solar subsidi yang dalam kegiatan usahanya membentuk sistem manajemen yang sangat rapih. Bagi yang hobi investigasi dilapangan berharap dapat menguasai deliknya, sebab jika tidak hati-hati resiko besar akan menghampiri.
Ingin bertemu dengan bos besar pemain abu-abu semacam pemain solar subsidi tidak semudah membalikkan telapak tangan, pasalnya mereka (bos besar-red) sudah membentuk manajemen birokrasi yang cukup baik dengan tujuan agar dapat meng handle permasalahan yang muncul dilapangan supaya kondusif.
Dalam konteks manajemen yang mereka bentuk cukup rapih, mulai dari titik koordinat atau wilayah yang meliputi tempat SPBU untuk di ambil solarnya. Biasanya para pemain sebelum menjalankan usahanya, mereka memprediksi terlebih dahulu seberapa banyak volume yang didapat setiap harinya, jika mampu diambil dengan volume sampai 24 ton atau lebih, mereka langsung tertarik untuk membuka usaha diwilayah tersebut dikarenakan dengan volume sebesar itu dapat menutup koordinasi.
Selain itu, para pemain juga menyiapkan armada mobil pengangkut solar yang dipersiapkan sebaik mungkin, sehingga dalam menjalankan aksinya dengan mudahnya dapat mengelabui siapa saja yang melihatnya tidak akan menyangka bahwa mobil tersebut adalah mobil penyedot solar subsidi dengan kapasitas yang sangat besar.
Selain armada mobil yang dibuat serapih mungkin, para pemain solar juga membuat dan menentukan lokasi parkir atau garasi mobil dengan baik agar bertujuan tidak dikira bahwa mobil tersebut kesehariannya adalah mobil penyedot pengangkut solar subsidi.
Hal berikutnya yang mereka persiapkan adalah menentukan titik lokasi gudang untuk mengumpulkan atau menimbun solar dari mobil yang datang membawa barang solar hasil dari SPBU yang berada diwilayahnya. Selain itu fungsi gudang juga sebagai pelayanan transaksi solar ke mobil tangki transportir HSD.
Langkah selanjutnya adalah membentuk koordinator lapangan untuk meng handle permasalahan supaya tidak melibatkan bos besar di setiap kejadian.
Mulai dari menunjuk bumper untuk koordinasi, sampai menciptakan pengurus lapangan untuk mengatasi permasalahan jika mobil penyedot solar subsidi dipergoki di saat pengisian atau di perjalanan seperti oleh instansi terkait, APH, awak Media, LSM, Ormas, atau pun Lembaga Perlindungan Konsumen lainnya.
Disisi lain lembaga dan instansi pun sangat kesulitan untuk mendeteksi menemukan mobil penyedot solar subsidi pada saat pengisian, pasalnya mobil tersebut dibuat serapih mungkin untuk mengelabui.
Adapun mobil tersebut sewaktu-waktu diketahui atau kepergok, mereka para pemain solar subsidi langsung komunikasi dengan koordinator lapangan bagian backup bertujuan agar masalah tersebut bisa diatasi secepatnya dan armada mobilnya langsung dapat bekerja kembali mencari solar subsidi di SPBU.
Sehingga setiap permasalahan yang muncul di lapangan saat ada insiden terkait armada mobil pengangkut solar subsidi selalu dihadapkan dengan koordinator pengurus lapangan, sehingga untuk mengetahui dan bertemu dengan bos besar atau pemilik usaha tersebut tidak bisa ditembus, cukup bertemu dengan koordinator masalah beres.
Sampai saat ini masih sedikit para pemain solar yang terungkap dan di proses secara hukum.
Penulis: Khondoy Soja.
Selasa 19 Maret 2024