Pihak Ponpes DAAR EL QOLAM Belum ada Niat Kekeluargaan Dengan Pihak Keluarga R (15) EndRizal: " Anak Kami Bukan Penjahat Yang Membahayakan..!".

Pihak Ponpes DAAR EL QOLAM Belum ada Niat Kekeluargaan Dengan Pihak Keluarga R (15) EndRizal: " Anak Kami Bukan Penjahat Yang Membahayakan..!".

DELIK HUKUM
Kamis, 18 Agustus 2022




KABUPATEN TANGERANG, MEDIA DELIK HUKUM.COM - Keluarga dari R (15) Anak Pelaku santri DAAR EL-QOLAM yang kini berada di rutan Polres Kabupaten Tangerang merasa dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM pilih kasih, sampai seminggu lebih pihak penanggung jawab maupun pengurus belum ada yang datang besuk Anaknya atau silaturahmi ke rumah Keluarga R.

Kuasa Hukum anak pelaku R (15) Anta Wisnu Sarko SH mengatakan, bahwa R juga salah satu korban akibat lalainya pengawasan dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM.

" Bagaimana pun R juga masih tercatat sebagai santri DAAR EL-QOLAM walaupun kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di polres kabupaten Tangerang, " Ujar Anta Wisnu Sarko SH.



keluhan juga oleh orang tua R (anak pelaku) EndRizal, Dirinya sangat menyayangkan kepada pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang sudah 8 hari tidak ada memberikan semangat kepada anaknya dan keluarganya.

"Saya selaku kepala keluarga (Ayah) dari R (15) sangat menyayangkan kepada pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang seolah-olah tidak perduli dengan R dan keluarga kami, selama 8 hari anak saya dipoles Tiga Raksa Kabupaten Tangerang Banten belum pernah di besuk atau di berikan motivasi semangat agar anak saya tidak melamun terus. Lalu pihak pondok pesantren DAAR EL QOLAM punya hati tidak terhadap anak kami R, ..?" Kata EndRizal.

Lanjut EndRizal," Apa lagi datang silaturahmi ke rumah saya, bagaimana pun juga kami keluarga R dengan kejadian ini sangat terpukul, apa lagi istri saya setiap hari menangis dan gak mau makan, memikirkan anaknya dan sahabat anaknya B (15) yang meninggal dunia dan keluarganya yang sedang berduka, " Tambahnya.

Masih dengan Ayah R," Kami pihak keluarga R betul-betul tulus dalam hati memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga alm B, kami keluarga besar R selalu mendoakan semoga almarhum B diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesehatan dan ketabahan serta kesabaran, sekali lagi saya memohon maaf," ungkapnya dengan suara tersedu-sedu.



Ditempat yang sama paman R, Welfendry (Wely) juga memohon maaf kepada keluarga B dan dirinya juga menyayangkan sikap pemilik maupun pengurus pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang pilih kasih kepada keluarganya R.



" Saya pribadi sebagai paman R sangat menyayangkan sikap yang acuh dan pilih kasih kepada keluarga adik saya (EndRizal-Red), hal yang wajar jika pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM selalu berkunjung ke rumah duka (B) itu wajib dilakukan oleh pihak DAAR EL-QOLAM selain silaturahmi juga mendoakan almarhum (B), tapi keluarga kami juga (R) wajib juga di perhatikan dan di berikan semangat dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM, agar R dan orang tua nya tidak terus menerus dirundung rasa bersalah atas kejadian didalam pondok pesantren DAAR EL-QOLAM Minggu yang lalu." Ungkap Wely.

.

Menurut Aktivis Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten Ketua Pokja Wartawan Kecamatan Jayanti Haerul Alam dalam hal perkelahian antar santri DAAR EL-QOLAM yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.



" Kejadian yang sedang viral di dalam pondok pesantren DAAR EL-QOLAM itu menurut saya kedua santri tersebut bisa dikatakan sebagai korban B Meninggal dunia dan R menjalani proses hukum karena mereka berdua sedang menjalani pendidikan dan dalam pengawasan Ponpes DAAR EL-QOLAM yang terkenal sebagai ponpes modern dan bergengsi yang tercatat 5 besar di Indonesia, seharusnya pihak ponpes peka terhadap 2 korban tersebut, perdulinya jangan kepada keluarga korban B namun pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM juga harus perduli kepada pihak keluarga R, karena keduanya masih tercatat sebagai santri DAAR EL-QOLAM." Tegas Ketua Pokja Wartawan Kecamatan Jayanti.

Red. Khondoy soja/tim