BEKASI, DELIK HUKUM - Diskusi Interaktif “SATU POHON BERJUTA MANFAAT” mengandung makna Reflektif atas apa yang telah kita lakukan bersama sebagai penggiat dan pemerhati lingkungan, komunitas lingkungan, LSM lingkungan dan masyarakat, sekaligus komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan,
Seperti yang kita ketahui, bahwa satu buah pohon memiliki berbagai macam manfaat bagi keberlangsungan tatanan ekosistem di sekitarnya (29/06/2022)
Untuk menjawab isu lingkungan yang saat ini sedang terjadi, maka pada kesempatan ini Komunitas GUNTING mengadakan kegiatan yang dilakukan secara sederhana, berkegiatan diluar ruang dan menyatu dengan alam bekerjasama dengan Sony Teguh/Penggiat Lingkungan sekaligus Founder RUMAH SOPAN, yang berkolaborasi dengan Slamet Jenggot (red.Seniman Hijau) dan MS.Cuong (red.Penyanyi Rekor Muri) serta didukung oleh Bang Darling Kampung Sawah Kota Bekasi mengundang berbagai elemen mulai dari komunitas lingkungan, penggiat dan pemerhati lingkungan, karang taruna dan masyarakat
"Membahas dan coba memberikan solusi konkret khususunya dalam mengurangi dampak polusi udara yang terjadi dan sebagai ajang silahturahmi kita sebagai sesama penggiat lingkungan.” ujar Adrie Charviandi selaku Ketua Komunitas GUNTING
GUNTING yang merupakan kepanjangan dari Gerakan Untuk Lingkungan adalah sebuah komunitas atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang telah diakui dan berbadan hukum AHU-0001241.AH.01.07 memiliki Visi - Misi mewujudkan suatu tatanan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan di masyarakat yang adil dan berkesinambungan guna menjamin hak - hak rakyat atas sumber - sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan," terangnya
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari fungsi dan peran organisasi kepada masyarakat dan semua kalangan untuk bersama - sama berperan aktif dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup serta melestarikan lingkungan sekitar dengan meninimalisir dampak pencemaran yang telah terjadi dan mencegah dampak pencemaran yang lebih luas serta serius dan perlu penanganan secara komprehensif bersama berbagai kalangan. ”tutup Adrie Charviandi
(Ari Ariyanto)